Kecewa Polis Belum Cair, Nasabah Datangi Kantor AJB Bumiputra Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG -Joko Purnomo, warga Perum Depkes, Kramat Utara, Magelang Utara dan beberapa nasabah yang lain kecewa pada PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Sebab dana klaim untuk program Mitra Beasiswa yang sudah berakhir polisnya namun belum juga cair. Mereka mendatangi Kantor Cabang Bumiputera 1912 di Jalan A Yani, Kota Magelang, Kamis (11/2). Joko Purnomo mengaku secara rutin membayar premi Rp400 ribu per tiga bulan untuk program Mitra Beasiswa di PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Dana klaim milik pria 50 tahun ini dijanjikan cair tahun 2020 atau sebulan setelah polis berakhir. Namun sampai Oktober 2020, ia belum menerima kepastian mendapatkan kembali haknya. \"Itu rencananya buat anak saya masuk kuliah, tetapi yang diharapkan, tidak cair-cair,\" kata Joko. Joko adalah satu dari puluhan nasabah Bumiputera yang menanti pencairan klaim program asuransi di Bumiputera. Ia bercerita, saat polisnya berakhir, tak sepeser pun uang masuk dari Bumiputera ke rekeningnya.\"Padahal, sesuai dengan nominal yang tertera, saya berhak mendapatkan klaim sekitar Rp14 juta,\" katanya. Walhasil pada 11 Februari 2021, Joko mendatangi kantor cabang Bumiputera di Kota Magelang. Di sana, ia mengadu dengan pihak kantor sekaligus menagih kapan uangnya bisa dibayarkan. \"Tidak hanya saya, tapi ada puluhan nasabah lain yang memberikan amanah ke saya untuk mencari informasi dan perkembangan soal klaim asuransi Bumiputera,\" tuturnya. Joko menyebutkan, dia dan puluhan nasabah lain menggunakan grup WhatsApp untuk berkomunikasi. Ia berharap, dengan adanya pertemuan dan komunikasi pihak Bumiputera, puluhan nasabah ini tak perlu menggeruduk Kantor Bumiputera.\"Apalagi masih dalam suasana pandemi juga. Jadi di grup sepakat kalau saya yang mewakili untuk berkomunikasi dengan pihak Bumiputera di Magelang,\" ucapnya. Kepada wartawan, Joko juga mengatakan mayoritas nasabah mengikuti program Mitra Beasiswa. Rata-rata menunggu klaim sekitar Rp20 jutaan. Ada juga yang di bawah Rp10 juta. \"Selama ini, mereka juga membayar premi tergantung pada kesepakatan dengan Bumiputera. Ada yang per bulan, per tiga bulan, ataupun per semester. Sesuai kontrak,\" jelasnya. Nasabah lain, Haris Sanyoto mengaku seharusnya Maret 2020 lalu dia sudah mendapatkan pencarian Rp11 jutaan. Ia membayar premi sejak tahun 2010 lalu per tiga bulan sebesar Rp290 ribu. \"Sama beasiswa juga yang saya ambil. Tapi begitu dana itu terkumpul dan untuk anak sekolah, justru tidak bisa dicairkan, dengan alasan pihak Bumiputera yang sebenarnya tidak bisa kami terima,\" tuturnya. Sementara itu, Kepala Cabang Bumiputera 1912 Magelang, Budi Sutikno mengaku belum dapat menjanjikan kapan klaim asuransi dapat dicairkan. Sebabnya, manajemen Bumiputera di Kota Magelang sendiri saat ini belum lengkap. \"Organ-organ manajemen belum komplet. Baru ada Pelaksana Tugas (Plr) Direktur sehingga tidak bisa membuat kebijakan. Sudah kami usulkan ke Kantor Wilayah dan Kantor Pusat supaya lekas ada penambahan organ minimal Direktur Utama dan Komisaris. Barulah proses pencairan ini bisa dilakukan,\" ujarnya. (wid) NGADU. Nasabah Bumiputera di Magelang memilih jalur dialog dengan pihak Bumiputera perihal belum dibayarkannya klaim pencairan asuransi tersebut, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: